Tampilkan postingan dengan label Article. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Article. Tampilkan semua postingan

Mei 17, 2012

Lenny Kravitz

“Sound Saya bagaikan Puzzle”

Awalnya sangat terpengaruh Jimi Hendrix, belakangan Lenny Kravitz justru kerajingan hip-hop.
Pas merilis Let Love Rule (1989), nama Lenny Kravits belum dianggap. Baru setelah merilis it Ain’t Over ‘Til it’s Over, single pertama dari album keduanya-mama said (1991), para kritisi musik melirik. Ia disebut sebagai pendatang baru yang menjanjikan.
Lagu itu dianggap menawarkan warna berbeda dan cukup memuaskan para penggemar musik yang rindu sound 70-an. Biarpun kocokan gitar Lenny nggak terbilang njelimet, suara feedback dan rekaman yang sengaja di bikin kotor segera mengingatkan kita pada gaya bermusik Jimi Hendrix.
“saya kenal Hendrix setelah pindah ke california di usia 12 atau 13 tahun. Di LA, saya dengerin album Smash Hits. Luar Biasa. Album itu punya semuanya : psycheledic, funk, blues, dan rock,” puji Lenny tentang sumber inspirasinya, Jimi Hendrix.
Bakat dan kemampuan dashyat Lenny dibuktikan dengan kemampuannya untuk memproduseri sendiri semua albumnya. Demi mewujudkan proyeknya yang orisinal dan melawan arus, ia kerja bareng engineer, Terry Manning, yang sukses menangani Led Zeppelin. Selain itu, gitaris Slash-sepupunya-pernah digandeng untuk mengisi beberapa aransemen di Mama Said.
Seiring waktu, cowok yang dikenal sebagai pionir dalam basic recording ini juga berkenalan dengan teknologi baru. 5 adalah hasil perkenalannya dengan teknologi baru. Selain itu, ia juga mencampurkan segala warna musik khas Amerika.
“5 dikerjakan selama delapan bulan.” Papar lenny. “soalnya saya harus belajar semua teknik rekaman baru.”
Soal memadukan berbagai unsur musik bukanlah hal baru baginya. Tengok sendiri keempat albumnya : “Let Love Rule (1989), Mama Said (1991), Are You Gonna Go My Away (1993) dan Circus (1995) yang kenal dengan larutan funk, soul dan rock.
Namun, dalam 5 lah ia melakukan pembaruan. Menggambungkan karakter musiknya dengan unsur baru. Hip-Hop, misalnya. Sample dan loop ia gabung dengan teknik rekaman tube-amp. Memang, sound yang dihasilkan dari teknik rekaman sederhana yang menghasilkan suara berdesis ini kemudian jadi ciri khas musiknya.
“Dulu, saya sangat mengharamkan instrumen atau rekaman digital,” kata putra produser TV Sy Kravitz dan aktris Roxie Roker (pemeran Hellen d serial The Jeffersons) ini. “Namun kini saya justru menemukan sound baru yang bisa saya masukan dalam proses rekaman lewat instrumen seperti itu. sound saya pun seperti sebuah permainan puzzle. Saya juga mendalami hip-hop New York. Saya suka teknik, ketipisan, cengkok, dan ritmenya.”
Terbukti, terobosan baru itu menghasilkan kesuksesan besar. 5 kini telah menyabet sertifikat platinum dan emas di 22 negara. Posisinya sebagai rocker diperkuat dengan kemenangan Fly Away di Grammy untuk katagori Best Male Rock Vocal Performance. Lenny pun jadi orang Afrika Amerika pertama yang menggondol Grammy untuk katagori Rock.



Sumber : Hai 38/XXIII/1 Oktober 1999

Imagine : John Lennon

Berisi potongan rekaman kehidupan pribadi dan karirnya.

Dulu aku pemberontak, tapi aku juga ingin disayang dan diterima masyarakat bukan sebagai pemusik gila bermulut besar. Tapi aku tak bisa berpura-pura.

Film dokumenter dengan durasi kurang lebih 90 menit ini bercerita tentang kehidupan pribadi John Lennon serta perjalanan karir musiknya bareng group legendaris The Beatles. John Winston Lennon yang lahir pada 9 oktober 1940 dibesarkan oleh tantenya, Mimi Smith, sejak kedua orang tauanya (Julia dan Fred Lennon) bercerai.
Di mata tantenya, John Bocah yang memiliki daya cipta tinggi. Selalu ada saja yang dilakukan. Dia juga kutu buku. Pada usia 16 tahun. John ikut dengan ibunya. Saat itulah ia mulai belajar alat musik. Mulai banjo sampai gitar. Tapi sayang, hal ini ga berlangsung lama. Ibunya tewas tertabrak mobil polisi yang lagi mabuk.
John merasa rock ‘n roll bakal mengubah hidupnya waktu nonton konser Elvis Presley di Liverpool. Dia mulai belajar memainkan musik itu. saat pertunjukan band mereka, Twenty Flight Rock, John ketemu Paul McCartney yang langsung diajaknya bergabung saat itu juga.
The Beatles terbentuk nggak lama setelah itu. Bahkan, Cuma butuh 8 bulan sampai akhirnya mereka mendapat kontrak rekaman pertama, album Love me do.
Menurut Yoko Ono, istri kedua John, lagu Imagine merupakan satu sisi dari John. Ia mengungkapkan mimpinya terhadap dunia, hal yang benar-benar ingin dia katakan kepada dunia. Ketika mulai menggarap Imagine, Yoko Ono-lah yang menyarankanbagaimana kalau lagu yang indah tersebut dimainkan dengan oktaf yang lebih tinggi.
Film ini juga menampilkan sisi pribadi John Lennon. Contonya saja, ia kaget ketika Julian-anak dari perkawinan pertamanya dengan Cynthia tau tau udah beranjak gede. Dia sedih dan menyesal nggak mengikuti perkembangan anaknya itu, dan merasa sebagai ayah yang brengsek karena dulu sering ngusir anaknya keluar ruangan jika sedang bekerja.
Kepopuleran kadang juga bisa membuat orang lupa diri. Itu juga disampaikan dalam film ini. Muncul rekaman The Beatles yang di protes Amrik waktu mereka menyatakan diri sebagai tokoh paling beken di selruh jagad raya ini, melebihi apa pun. Saking shock-nya akibat pernyataan itu, John cs. Sempat “diskors” untuk nggak bikin konser lagi.
Puncak dari isi video ini, apalagi kalo bukan tewasnya John pada usia ke-40. Ia tewas ditembak penggemar di depan apartemennya. Tapi kematiannya nggak membuat dia hilang begitu saja. Karena hingga kini sosok John dan bandnya-kita tau – begitu melegenda.

Narasi : John Lennon
Penulis : Sam Egan dan Andrew Solt
Sutradara : Andrew Solt
Produksi : Warner Bros, 1999 Distributor : Vision Entertainment.

Januari 28, 2012

Construction in The Formation of Self Slank Lyrics

                 
ABSTRACT

Authors: M. Yasser Arafat

Slank is a great musical group in Indonesia. Slank has produced 15 albums, four live albums, the best 6 albums, some songs independently, and in 2008, Slank will produce an international album. Through music, Slank talk about anything; self, attitude, environment, state and nation, to the mundane everyday world. One thing that interests the author is that in the lyrics of the song, Slank shows individual processes that make up himself.Self is the achievement of individual existence as human beings who interact with themselves, society, culture and cuisine. Self is a mental process that is not determined by psychological consciousness, but by social processes. Sociology itself is something that covers the individual and society singularity. While the formation itself is a form of individual self that settles into a model of interaction in the social process. Despite being a model, the formation itself has never stopped in the social process. In theory, keterbentukan themselves in the lyrics of the song Slank can be tracked by using the theory of fundamental dialectic Peter L. Berger, the momentum of externalizing, internalizing, and obyektivasi.This is exactly what I researched in the 5 song lyrics Slank: Discarded Children, Generation Blue, Ngangkang, Viruses, and Slankisme, with hermeneutics as an approach, and Critical Discourse Analysis (AWK) as an analytical technique. Hermeneutics is used to interpret the lyrics of the song Slank as a spoken text. Researchers serve as interpreters who understand (Verstehen) the meaning of the text. While Awk is used to view the lyrics of the song as a discourse and meaning, influence, power, ideology, and interests.Analysis of song lyrics Slank produce three models of self formation. First, resistance. Second, the dialogue. Third, conformism. Three models are formed through a dialectical process of individuals who externalize, mengobyektivasi, and internalize in the world. The process is not stopped in the third model. He is always dialectic for individuals to live their lives in the world. Individual activities to build human order is impregnated in the formation itself makes it a sacred cosmos. That religion in the formation of self-present as a human phenomenon, not a religion as the revelation of God.As the text produced by the band, then the context of the actor's self-formation within the text of the song lyrics of Slank Slank it is itself. This can be proven by reconstruction efforts and the division of history into three phases Slank formations above self. While the historicity and the position of religion in it, formed by; mass culture, character artists, the culture of Rock N 'Roll, and secularization. Contextual understanding of the formation of self can be put in issue the nation's search for cultural self-direction of Indonesia. This corresponds with the reality of globalization and the existence of a tradition in Indonesia, or between a new progressive values ​​and old values ​​are conservative.
Template Design by Free template